Rabu, 15 April 2015

Cara Pembibitan dan Manfaat Jambu Mawar

Jambu mawar adalah tumbuhan tropik yang telah masuk ke wilayah subtropik. Tanaman ini tumbuh subur sampai ketinggian 1200 m dpl. Pada tempat yang lebih tinggi dan mendekati batas wilayah subtropik, tumbuhan ini tidak mampu berbuah. Jambu mawar masih tahan hidup sampai suhu minimum serendah 0°C. Tanaman mudanya memerlukan naungan dan lingkungan yang lembap, tetapi pohonnya yang sudah mapan bersifat lebih bandel. Pohonnya lebih menyukai iklim basah, tetapi dapat juga tumbuh di iklim muson yang meningkat ke musim kering.

Belum jelas apakah pembungaan atau pembentukan buah dipengaruhi oleh keadaan kering; anjuran-anjuran untuk memastikan dicapainya kelembapan tanah, dan hasil pengamatan bahwa pohon jambu mawar tidak mudah meluruhkan daunnya menunjukkan bahwa pohonnya tidak betul-betul tahan kering. Sebaliknya, dikatakan orang bahwa pohon jambu mawar toleran terhadap angin dan garam. Sebenarnya tidak ada batasan yang jelas tentang kondisi tanah yang dibutuhkan. Pohonnya mampu mengatasi sistem pengairan yang buruk, juga penggenangan, dan dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah.

Jambu mawar umumnya diperbanyak dengan benih. Benihnya tidak mempunyai masa dormansi dan dapat berkecambah dengan baik. Dari sebutir benih sering tumbuh 3-8 kecambah, yang sebagian besar sama sifatnya dengan tetuanya. Cara perbanyakan lainnya adalah pencangkokan, penempelan, dan penyambungan. Pencangkokan umum dilakukan di India dan Bangladesh pada saat pohon sedang istirahat. Cangkokan itu ditanam setengah tahun kemudian. Jambu mawar dapat ditempelkan pada batang bawah yang berumur 10-12 bulan, menggunakan metoda Forkert yang telah dimodifikasi; Syzygium pycnanthum Merr. & Perry dan Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry dapat pula dipilih sebagai batang bawah. Jarak tanamnya kira-kira 5 m x 6 m. Pada awal pertumbuhannya diperlukan naungan. Masa juwananya berlangsung 4-5 tahun; pohon asal cangkokan dapat berbuah pada umur 4 tahun.

Pemeliharaan Pohonnya hampir tidak memerlukan perhatian yang khusus. Hama dan Penyakit Jambu mawar tampaknya tidak banyak. Umumnya tanaman ini diserang oleh beberapa jamur yang menyebabkan bercak daun, antraknosa, dan busuk akar. Panen dan Pasca Panen Buah jambu mawar apabila akan dimakan dalam keadaan segar harus ditangani dengan hati-hati dan dipasarkan secepat mungkin. Buahnya mudah lecet dan mudah kehilangan kerenyahannya. Buah jambu mawar tergolong nonklimakterik. Tiga hari setelah panen, respirasi dan produksi etilenanya menurun sampai masing-masing 50% dan 10% dari nilai awalnya. Warna buahnya tidak berubah selama dalam penyimpanan.

Manfaat tanaman jambu mawar
1. Sebagai obat penenang. Hal ini diajarkan oleh nenek moyang kita dengan cara mengawetkan bunga jambu mawar ini.
2. Buahnya dapat disuling untuk diperoleh 'air mawar' yang dikatakan orang sama baiknya dengan air mawar yang berasal dari daun mahkota bunga mawar.
3. Minyak atsirinya yang berwarna kuning, bermanfaat untuk industri wewangian, berasal dari daun yang disuling.
4. Kayu terasnya berat dan keras, cocok untuk kayu konstruksi. Akan tetapi, kayu ini sangat rentan terhadap serangan rayap, dan tidak tahan lama di tanah.
5. Kulit kayunya digunakan dalam penyamakan dan pewarnaan.
6. Tanaman ini merupakan jenis sumber madu (melliferouf species) dan tanaman hias; berkat bentuknya yang teratur, dedaunannya yang menarik dan penampilannya yang mengagumkan waktu bunganya mekar, merupakan tanaman yang cocok untuk pinggir jalan dan lain-lain.
7. Beberapa bagian tanamannya digunakan untuk obat kuat atau peluruh kencing.
8. Daun jambu mawar yang ditumbuk konon dapat digunakan sebagai obat cacar air. Di Kamboja daun jambu ini bisa digunakan untuk obat sakit panas.
9. Biji buahnya bisa digunakan untuk obat sakit diare, disentri, dan radang selaput lendir di hidung atau tenggorokan.
10. Buah jambu mawar digunakan sebagai obat untuk mencegah kebiasaan ngompol pada anak-anak.

Kandungan Gizi :
vitamin B & C , protein , lemak , karbohidrat , serat , abu , karotena , pektin , minyak atsiri , saponin , polifenol , flavonoida , tanin , kandungan energi 234 kJ / 100 gram.

Daerah penghasil tanaman jambu mawar Jambu mawar berasal dari kawasan Asia Tenggara dan sebagai pusat asal usulnya adalah Malaysia dan kemudian menyebar ke daerah tropika lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar