Rabu, 15 April 2015

Jambu Mawar

Nama tanaman
Indonesia        : Jambu mawar, Jambu kraton
Inggris             : Jambos, Malabar plum, Apple rose
Melayu            : Jambu Kelampok, Jambu Mawer
Vietnam          : Ly, Bo Dao, Roi
Thailand          : Chomphu Nam Dok Mai
Pilipina            : Tampoi, Bunlaun, Yambo
Latin                : Eugenia jambos L     

Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas              : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas       : Rosidae
Ordo               : Myrtales
Famili             : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus             : Syzygium
Spesies            : Syzygium jambos (L.) Alston
Kerabat Dekat : Cengkeh, Duwet, Jambu Bol, Salam, Jambu Semarang, Kopo

Jambu mawar alias jambu kraton adalah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara, khususnya di wilayah Malaysia. Nama-nama daerahnya di antaranya jambee iye mawar (Ac.), klampok arum (Jw.), kalampok aeng mawar (Md.), nyambu ermawa (Bl.), kembes mawar, kembes walanda, kumpasa im baranda (Sulut), jambu jene mawara (Mak.), jambu mawaro, kupo mawar, kuputol mawar, gora mawar (aneka bahasa di Maluku).

Tak ada yang tahu mengapa jenis jambu yang satu ini diberi nama jambu keraton. Lain halnya dengan nama jambu mawar, pemberian kata “mawar” memang disebakan oleh beberapa alasan khusus yakni wanginya yang khas dan pekat seperti pada bunga mawar. Selain itu kandungan airnya juga sama seperti yang terkandung dalam bunga mawar. Jika Anda familiar dengan kosmetik “air mawar”, sesungguhnya tidak benar-benar diambil dari bunga mawar tetapi dari jambu keraton yang wangi ini.

Berbeda dengan jenis jambu air lainnya, jambu mawar ini agak jarang dikonsumsi. Dan jika diperhatikan, ia juga jarang dijadikan komoditi perdagangan di pasaran sama seperti jambu lainnya. Meski demikian, pada prinsipnya, jambu keraton atau jambu mawar ini biasa dikonsumsi meski memang rasanya jauh di bawah jambu air pada umumnya. Biasanya yang senang mengkonsumsi jambu ini adalah anak-anak. Jika jenis jambu lainnya ditanam dengan tujuan diambil buahnya dan jadi pohon peneduh, maka tanaman jambu mawar ini lebih banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias.

Pohon kecil (perdu) dengan tinggi hingga 10 m dan gemang batangnya hingga 50 cm, sering bercabang rendah dan bertajuk memencar lebar. Daun tunggal terletak berhadapan, lonjong lanset berujung runcing, hijau tua berkilap di atas dan menjangat tipis. Karangan bunga dalam payung menggarpu, pendek, muncul di ujung ranting (terminal) atau di ketiak daun (aksial), 4-10 kuntum berwarna putih kehijau-hijauan. Buah bulat sampai bulat telur, warnanya kuning keputihan, kehijauan atau kemerahan sampai merah. Daging buah agak kering, harumnya seperti mawar kuning atau merah jambu; berasa manis agak sepat, dan meninggalkan sedikit rasa getir sesudahnya.

Kegunaan jambu mawar
Buah jambu mawar biasa dimakan segar, meskipun nilainya masih kalah oleh jambu air, jambu semarang atau jambu bol. Jambu mawar jarang terdapat di pasar, dan hanya dikonsumsi sendiri terutama oleh anak-anak. Buah ini juga sering dimasak atau diawetkan dengan berbagai cara. Buah tersebut dapat disuling untuk memperoleh ‘air mawar’, serupa dengan yang dapat diperoleh dari daun mahkota bunga mawar. Daunnya disuling untuk mendapatkan minyak atsiri, yang berguna bagi industri wewangian. Kayu terasnya berat dan keras, sehingga baik untuk konstruksi bangunan asalkan tidak berhubungan dengan tanah. Kayu ini kurang tahan terhadap serangan rayap. Kulit kayunya digunakan sebagai bahan penyamak dan pewarna. Pohon jambu mawar juga kerap ditanam di taman-taman dan pekarangan sebagai pohon hias (ornamental).

Selain itu, bunga-bunganya juga merupakan sumber pakan yang baik bagi lebah madu. Dari bunga yang diawetkan, dibuat obat tradisional pendingin dan penenang. Kulit kayu dan bijinya juga dimanfaatkan untuk mengobati murus (diare), disentri dan demam.

Ekologi dan penyebaran Jambu mawar dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, termasuk yang mudah menggenang. Pohon ini dapat tumbuh subur dan berbuah mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.200 m dpl. Ia menyukai iklim basah, namun dapat pula tumbuh baik di wilayah yang lebih kering. Mengikuti peradaban manusia, tanaman ini disebarluaskan ke berbagai wilayah tropis di dunia sejak ratusan tahun yang lalu. Sebagian di antaranya telah meliar kembali di alamnya yang baru. Di beberapa negara, tanaman yang mudah beradaptasi dan berbiak ini kini mulai dianggap sebagai ancaman, karena cenderung bersifat sedikit invasif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar